Malam lalu, ketika berbaring dalam kegelapan, pikiran ini merasukiku. Selama empat bulan terakhir, aku mengerjakan cerita tentang keluarga kerajaan dan bangsawan. Lalu, beberapa waktu lalu, aku membaca cerita tentang pangeran gitu yang kabur dari kerajaannya karena menolak nggg dijodohkan. Mungkin itu berlanjut jadi cerita yang bagus, tapi jujur saja bikin aku mengernyitkan dahi. Karena, bagaimana seorang pangeran nggak bisa menghadapi masalah seperti itu? Apalagi, kalau perjodohan itu berkaitan dan beralasan politis/ekonomi, bisa saja si keluarga/kerajaan putri yang akan dijodohkan merasa dilecehkan harga dirinya. Dan apa… perang atau banyak implikasi yang kurang baik lainnya.
Bagi kamu yang suka sejarah atau nonton miniseri bersetting masa-masa kerajaan gitu, pasti tahu betapa dramanya menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Bersaing mendapatkan takhta. Kehidupan yang nggak sebebas merpati. Harus mau dijodohkan atas nama stabilitas politik dan perjanjian ekonomi. Dan bla bla bla lainnya.
Jadi, dari apa yang aku kumpulkan selama beberapa bulan terakhir, aku pengin sekali menulis tentang…, kalau kamu menulis kisah tentang cinta bersama pangeran–aku akan memberi tips. Sehingga ceritamu lebih berlapis, lebih terasa realistis (sesuaikan dengan periode). Tapi, sesuai judulnya, ini berburu pangeran, dan nggak bisa dibalik. (lebih…)